Kamis, 12 Juli 2012

Diantara dua antara #tenang dan emosi


Mataku menitikan air mata. Bagi laki-laki rasanya itu sangatlah lemah sekali dan tak pantas. Bagaimanapun seorang laki-laki harus selalu kuat dalam situasi dan kondisi apapun. Seharusnya bisa menennagkan emosi disetiap  kemarahan dan kesedihan. Pernah kurasakan kemarahan yang bercampur napsu bisa melukai diri kita sendiri, karena napsu itu terkendali oleh diri kita dan hanya memilih diantara dua antara, tenang dan napsu.
Remaja seperti kita tentunya sangatlah labil dalam menghadapi sesuatu. Rasanya keingin tahuan tumbuh selalu menyelimuti jiwa dan raga. Benak berontak aku harus tahu. Meskipun pengetahuan itu sangatlah belum waktunya kita ketahui. Dengan napsu itu kita egois sendiri tanpa memikirkan orang lain dan bagaimana kedepannya. Apakah baik ataukah buruk masih diantara dua antara.
Jalani dengan penuh keyakinan! “jangan mundur sebelum berperang! Jangan kalah sebelum bertanding!” kita hidup tuk mencari cerminan kita. Jangan pada air mengalir tetapi pada air yang diam, yaitu ketenangan. Air yang diam atau tenang tentu akan menggambarkan diri kita seperti apa dengan jelas, tetapi bila pada air yang mengalir sekecil derasnya air mengalir tetap saja bayangan itu akan sukar untuk dilihat dan dimengerti.  Karena seperti napsu tadi yang membentuk kemarahan yang akhirnya menyakiti diri kita sendiri dan begitupun orang lain.
Jangan pasang hati untuk bisa memahami, tetapi pasang otak untuk menyimpan segala memory. Kemudian simpan dengan rapih dan seleksi menuju hati selanjutnya pilih mana yang lebih baik. Dan semua itu kita lakukan secara ikhlas, syukuri apa yang kita dapat tentu kan abadi maknanya. Tetapi jika tak pernah kita syukuri niscaya keabadian itu menjadi cerita belaka yang hanya berujung penyesalan semata.
Penyesalan tentu selalu datang diakhir dan mustahil bila diawal. Segala cara harus dengan proses yang pasti, jangan diantara dua antara yang membuat kepastian itu pudar. Kini kelebihan itu bisa terkendali asal kita mau belajar dalam perubahan. Jangan takut gagal meskipun berujung penyesalan, tetapi bisa diputar kembali dan tidak dijalan yang sama hanya mengambil hikmah dari penyesalan itu menjadi kebahagiaan diakhirnya. Jangan lupa tuk bersyukur bila semua mimpi-mimpi itu telah kita gapai meskipun sekecil apapun,Tuhan mencintai setiap insan yang selalu bersyukur. Lebih baik mana diantara dua antara? #tenang dan emosi.

4 komentar: