Senin, 09 Juli 2012

Angan yang masih Memenjarai Masa Lalu


Banyak orang yang keheranan mengapa aku tak mau lagi pacaran. Padahal banyak wanita yang suka, tetapi aku masih saja tak mau membuka hati sedikitpun untuk mereka. Bukannya sombong, tapi ini telah kurasakan saat putus darinya. Yang selalu ku sebut “Cukup N” di status FBku. Penantian yang tak tau adanya masih saja ku nanti-nanti. Mungkin aku bodoh dan banyak teman-teman menyebutku demikian. Anehnya aku masih saja mendambakan kehadirannya, apakah ini yang dinamakan Cinta buta? Ah tak tau lah. Tak terasa penantian ini sudahlah lama, mungkin 1 Tahun dan sampai saat ini hasilnya nihil.
Dia selalu cuek dan dingin terhadapku. Katanya dia tak suka terhadapku karena terlalu berlebihan. Dia tak menerima aku apa adanya, padahal yang aku harapkan dalam menjalin hubungan itu harus saling melengkapi dan terbuka apa mau kita. Belajar untuk tidak berlebihan juga telah aku lakukan dan hasilnya memuaskan tapi banyak teman menilainya Aneh. Aku bukannya Takut Jatuh Cinta, Tapi aku takut pata hatinya. Apalagi yang Galau-galau bikin telinga gatel aja, selama ini tak pernah galau karena pacar, toh pacarpun tak punya. Tapi aku juga ingin merasakn seperti mereka, yaitu merasakan Jatuh Cinta. Aku takut ada yang terluka, karena hatiku masih tertutup hanyalah untuknya. Iya untuk si Cukup N itu. Dan satu hal yang jarang ada banyak cewek yang nembak, tapi aku tolak. Kata teman yang Play Boy si Boong banget kalau aku tolak. Terserahlah aku masih mengharapkan dirinya, pantas saja badanku kecil mungkin makan hati terus karena Cinta pertama. Andai saja dia tahu aku sangat menyayanginya bukan gombalan bukan OVJan, tapi ini kenyataan asli dari hati terdalam. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, salahku dimana? Adakah kesempatan untuk memperbaikinya? Karena aku rentan menyakiti wanita. Wanita adalah tulang rusuk yang harus dijaga bukannya didusta tapi cukup untuk setia. Bila menyakiti wanita sama saja kita menyakiti Ibu kita sendiri.
Untuk saat ini dan seterusnya Angan ini tetap pada cahaya pagi yang selalu melelehkan embun di dedaunan rumput bergoyang, yaitu Cahaya Mala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar